Kamis, 21 April 2011

Rumah Kasepuhan Cirebon















Di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, salah satu jenis rumah tradisional yang dimiliki oleh masyarakat setempat adalah rumah limas. Rumah ini disebut rumah limas karena bentuk atapnya yang menyerupai limas atau piramida terpenggal. Nama lain dari rumah limas adalah rumah bari yang berasal dari kata bahari yang mempunyai arti tua atau lama. Artinya, rumah limas ini merupakan rumah tradisional yang telah ada sejak masa lampau. Rumah limas Palembang terkenal karena corak, dan bentuk kepadatan seni ukir didalamnya juga disertai dengan kemilauan warna cat parado emas, serta penataan ruang yang mencerminkan tingginya tingkatan budaya suku bangsa yang memilikinya.

Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.

Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tanah air. Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama dinding dan pintu diberi ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang dibangun karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa. 

Rumah limas, sebagai rumah tradisional (adat) yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Palembang dengan sendirinya merupakan gambaran kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Rumah limas Palembang memiliki karakteristik ciri khas tersendiriri yang membedakannya dengan rumah tradisional lainnya, seperti terlihat dari atapnya  yang berbentuk limas atau piramida terpenggal, lantainya yang bertingkat, tata ruang yang khas, dan ragam hias yang spesifik.

Rabu, 20 April 2011

Kepulauan Raja Ampat

Indonesia mempunyai keindahan alam yang sangat indah, salah satunya adalah Raja Ampat Papua. Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Daerah wisata ini merupakan yang terbaik di Dunia, baik dari keindahan alam, budaya dan aneka macam kekayaan biota laut yang ada disini. kita sangat bangga mempunyai Raja Ampat yang dikenal oleh luar negeri.


Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam terbaik di dunia.
 
Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.  Hutannya masih terjaga dan air lautnya pun bersih sehingga biota laut yang tak jauh bisa terlihat dengan jelas.

Kabupaten ini memiliki 610 pulau. Empat di antaranya, yakni Pulau Misool, Salawati,Batanta, dan Waigeo, merupakan pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau, hanya 35 pulau yang berpenghuni. Pulau lainnya tidak berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama.

Sebagai daerah kepulauan, satu-satunya transportasi antar pulau dan penunjang kegiatan masyarakat Raja Ampat adalah angkutan laut. Demikian juga untuk menjangkau Waisai, ibu kota kabupaten. Bila menggunakan pesawat udara, lebih dulu menuju Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong perjalanan ke Waisai dilanjutkan dengan transportasi laut. Sarana yang tersedia adalah kapal cepat berkapasitas 10, 15, atau 30 orang. Dengan biaya sekitar Rp. 2 juta, Waisai dapat dijangkau dalam waktu 1,5 hingga dua jam.

Raja Ampat adalah kabupaten baru di Indonesia. Wilayah yang terletak terpencil di Papua Barat ini baru berusia tujuh tahun. Bahkan, infrastrukturnya belum memadai. Untuk mencapai Raja Ampat, wisatawan harus terbang ke Sorong kemudian menyusuri laut sejauh 71 km untuk tiba di Raja Ampat. Bahkan, banyak wisatawan asing yang memilih mendarat di bandara internasional Domne Eduard osok, sorong, langsung menuju lokasi menggunakan kapal cepat menuju Raja Ampat.


Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Meskipun masih berusia dini, Raja Ampat mampu menyedot wisatawan mancanegara sebanyak 5 ribu orang per tahun pada 2009. Targetnya, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6 ribu di tahun 2010.

Sabtu, 16 April 2011

Sejarah SMAN 2 Bekasi

Jakarta, sebagai ibu Kota Negara, Kota Metropolitan memiliki daya tarik masyarakat untuk mencari hidup dan mencari penghidupan bagi masyarakat di daerah. Kehadiran mereka di Jakarta menimbulkan permasalahan kependudukan, diantaranya kepadatan penduduk dan kebutuhan akan tempat tinggal. Lahan untuk tempat tinggal di Jakarta, sudah tidak memungkinkan, sehingga daerah di sekitar Bekasi menjadi alternatif penyediaan lahan perumahan. Bekasi sebagai daerah penyangga Ibu Kota menerima dampak tersebut dengan munculnya perumahan-perumahan dan pendatang baru. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Bekasi, salah satu adalah tuntutan untuk penyediaan sarana pendidikan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pesatnya penduduk usia sekolah sebagai konsekuensi dari bertambahnya jumlah penduduk akibat urbanisasi, sementara penambahan sarana dan prasarana pendidikan terutama jumlah sekolah tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Bekasi pada tahun 1982 rendah, sehingga mendorong Bupati Bekasi, yaitu Bapak Sukomartono mengijinkan kepala Kandepdikbud Kabupaten Bekasi untuk membuka sekolah kelas jauh (filial) bagi SMA. Kebijakan tersebut bertentangan dengan sistem pendidikan di Indonesia, karena tidak ada sekolah kelas jauh (filial) bagi SMA. Menghadapi kondisi demikian Kepala SMA Negeri 1 di Kabupaten Bekasi berinisiatif mempersiapkan untuk membuat sekolah filial SMA Negeri 2, Kepala SMA Negeri 1 membuat persiapan-persiapan yang diperlukan untuk mendirikan sekolah filial.

Rumah Betang ( Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur )

Rumah betang ini mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

  • Bentuk Panggung.
  • Memanjang. 

Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya kearah matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari terbit dan pulang ke rumah di matahari terbenam.

Di Kalimantan Barat mulai dari Kota Pontianak dapat kita jumpai rumah adat Dayak. Salah satunya berada di jalan Letjen Sutoyo. Walaupun hanya sebuah Imitasi, tetapi rumah Betang ini, cukup aktif dalam menampung aktivitas kaum muda dan sanggar seni Dayak. kemudian jika kita ke Arah Kabupaten landak, maka kita akan menjumpai sebuah Rumah Betang Dayak di Kampung Sahapm Kecamatan Pahauman. Kemudian jika kita ke Kabupaten Sanggau, maka kita dapat melihat Rumah Betang di kampung Kopar Kecamatan Parindu, Kemudian selanjutnya jika kita ke kabupaten Sekadau, maka kita dapat melihat rumah betang di Kampung Sungai Antu Hulu, Kecamatan Belitang Hulu, Kemudian di kabupaten Sintang kita Dapat melihat rumah Betang di Desa Ensaid panjang, Kecamatan Kelam, Kemudian Di Kapuas Hulu, Kita juga dapat melihat Masih banyak rumah-rumah betang Dayak yang masih lestari.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons